Sunday, September 21, 2014

How do you called it

Posted by Blue Rose at 6:16 AM 0 comments
Such a relationship
Where you search each other
In the crowd
And when you finally found them
You let them pass

But then you search each other
Again
And again
When you find each other
You let them pass


Sunday, August 3, 2014

Teruntuk Nasib

Posted by Blue Rose at 9:13 AM 0 comments
Aku sepenuhnya milikmu
Jadi, tolong perlakukan aku dengan lembut
Perlahan-lahan dan hati-hati
Aku anak baru dalam hal ini

Setelah kau memelukku, lantas, jangan langsung kau dorong aku menjauh
Biarkan aku menikmatimu
Bergelung di dadamu
Merasakan amannya berlindung disitu

Tapi, teruntuk nasib tersayang
Jika memang bulan itu bulanku
Katakan
Dan berjanjilah kau akan memberikannya padaku

Berjanjilah nasib
Berjanjilah
Katakan kepadaku
Aku lelah akan ketidakpastian ini

Aku akan menyayangimu nasib
Jadi, kumohon sayangi aku juga

Friday, August 1, 2014

It's Pathetic

Posted by Blue Rose at 10:26 PM 0 comments
But I love you
When will you?

Thursday, July 31, 2014

"I'm really afraid of dying"

Posted by Blue Rose at 5:45 AM 0 comments
"Don't" He said. His eyes staring at the sky blankly. I can't barely read his emotion.

"Why so?" I asked, not quite sure if i really need explanation.

"You know, things about dying is, it only hurts for awhile. But after that, it's a totally worth it pain. You live eternally after that. No pain could ever kill you ever again. It might hurt, but you'll never death again because of it. That's what all human have wished for right? For being unable to be killed? But, when the chance come, human mostly afraid of it."

I turned my head to him.

"Why do you guys so afraid of dying then? There's nothing to miss." He asked. His hands were playing between the grass.

I slipped my fingers in between his hands.

Of course there are lots to miss. His soft touch. His warm breath. His beautiful eyes.

I rolled and cuddled next to him. He took off his hands from mine and caressing my hair while breathing slowly.

"and I'll missed this too."

"You're right." I reached for his hips, wanting to have him on my hugs.

"There's nothing to miss."

Sunday, June 29, 2014

That Player One

Posted by Blue Rose at 7:20 AM 0 comments
She just want to win
Without anyone know that she's the winner
But she still want people to congratulate her
She want people to praise for her achievement
But how do people find out
When she is the winner
On hiding of what she has just winning
She is that player one

Friday, June 6, 2014

H+1

Posted by Blue Rose at 5:02 AM 0 comments
Karena apalah aku sampai semua orang tahu.
Saat saya bermain petak umpet pun, orang-orang tidak akan mau bersusah payah mencari saya.
Mereka akan melanjutkan permainan tanpa menyadari ada satu orang yang hilang.
Se-tidak-berguna itu.
Aku terkadang tidak peduli.
Berarti aku bersembunyi sepintar itu, sampai orang-orang lupa.
Tapi, pastilah janggal rasanya.
Saat anda peserta permainan petak umpet.
Tapi, tidak ada yang mencari anda.
Maka terlewatlah suatu hari yang terasa janggal, mengetahui seharusnya anda dicari.
Tapi, itu juga salah saya, karena memilih untuk tetap bersembunyi.
Bukannya mengumumkan diri bahwa saya lupa dicari.
Salah saya, karena ingin bermain, tapi malas diketahui bahwa saya telah menghilang.

Saturday, May 10, 2014

Seribu Tahun

Posted by Blue Rose at 1:40 AM 0 comments
Aku tidak mau hidup seribu tahun.
Aku tidak mau imun terhadap segala penyakit.
Aku tidak mau terjatuh dan tak merasa sakit.
Aku tidak mau diteriaki dan tidak tuli.
Aku tidak mau tinggal di rumah besar seratus lantai seribu pelayan sepuluh ribu keramik ratusan ribu kelap-kelip kolam renang luas berhektar-hektar padang rumput bermacam-macam mobil segala merk dengan brankas uang bawah tanah yang melebihi luas kota itu sendiri dan terisi tiap sudutnya.
Aku tidak mau.
Aku hanya mau mengedipkan mata dan melihat kau
Aku hanya mau menarik nafas dan kau hadir
Aku hanya ingin mengulurkan tangan lalu menggandengmu
Aku hanya ingin tertidur diselimuti kehangatanmu
Aku hanya ingin sesederhana membuka mulut menghembuskan nafas dan membisikkan betapa aku mencintaimu sambil bersandar dipundakmu dan merasakan kehangatanmu
Lalu kau akan berbisik balik dan mengatakan betapa kau juga merasakan hal yang sama. Hanya sesederhana itu yang kumau.
Aku hanya ingin merasakan mencintai dan dicintai
Aku hanya ingin semudah itu, Tuhan
Semudah dan sesederhana itu.
Dan akan kutinggalkan hidup seribu tahun, harta yang berlimpah, imunitas terhadap segala penyakit.
Hanya agar aku bisa mencintai dan kau mencintai ku kembali.

 

Bitterness Template by Ipietoon Blogger Template | Gift Idea