Ia adalah dewa palsu
Dan bersamaan dengan terungkap kepalsuannya
Matilah semua pemuja setianya
Di belakangnya bersorak para pengkhianat
Kufur yang membangkitkan dewa palsu
Pemuja sesungguhnya dari dewa yang tak sesungguhnya
Kufur peracau yang atheis
Ironi bahwa merekalah yang membangunkan dewa palsu
Pemuja begitu setia, kini mereka hanyalah onggokan
Dari apa yang tersisa ketika sang dewa menangkap doa mereka
Akankah dewa duduk terpaku menyesali hilangnya para pemuja?
Menyesali bahwa ia sempat mengaku dewa?
Menyesali bahwa ia sempat membiarkan dirinya dicintai semua?
Yang ku tahu, aku masih jatuh cinta pada sang dewa.
Karena, walaupun ia dewa palsu, ia melakukan tugasnya dengan baik.
Buktinya, tidak ada yang curiga bahwa ia palsu.
Bersamaan dengan pemuja lain, kami hanya bisa merutuki diri
Karena masih sama-sama mencinta kepada dewa palsu
Blogroll
Blog List
About
Jika kau merasa pernah mendengar kata-kataku entah dimana. Mungkin karena kau temanku dan pernah kita berbagi kata-kata tersebut disela-sela tawa kita. Tak kusangkal pula banyak sekali hal yang akan menginspirasi untaian kata yang terdengar rumit ini. Silahkan menikmati, bukan makanan memang, dan tidak membuat kenyang sama sekali. Tapi, kuharap cukup penuh cinta.
Sunday, June 7, 2015
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment